BPP Bruno Gelar Rapat Terbatas
BPP Bruno Gelar Rapat Terbatas
Evaluasi Programa 2025 dan Bahas Peluang Sinergi Dapur MBG untuk Programa Penyuluhan 2026
Oleh : Sutoyo
___________
Bruno, 13 November 2025 —Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bruno menggelar Rapat Terbatas di Aula Kecamatan Bruno, Rabu (13/11) yang dipimpin langsung oleh Koordinator BPP Bruno Duwi Hartoto, S.ST. Hadir seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan pengurus KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Kecamatan Bruno. Rapat diawali dengan evaluasi bersama Programa Penyuluhan Tahun 2025, yang menjadi dasar untuk memperkuat penyusunan Programa Penyuluhan Tahun 2026.
Dalam evaluasi tersebut sejumlah isu strategis dan permasalahan lapangan muncul dan menjadi perhatian bersama. Beberapa poin yang mengemuka dalam evaluasi meliputi:
- Perubahan penambahan alokasi pupuk bersubsidi, terutama untuk tanaman ketela pohon yang semakin luas dibudidayakan oleh petani
- Kondisi aset-aset Poktan dan Gapoktan yang membutuhkan pembaruan data serta perbaikan pemanfaatan;
- Capaian LTT (Luas Tambah Tanam) tahun berjalan;
- Pemantauan keberlanjutan LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan);
- Pembaruan kelas kelompok tani; serta
- Munculnya peluang sinergi baru dengan dapur MBG sebagai mitra hilirisasi produk lokal.
Setelah agenda evaluasi, rapat dilanjutkan dengan pembahasan yang mendalam mengenai potensi sinergi antara dapur MBG dengan Poktan/Gapoktan sebagai peluang penguatan penyuluhan di Kecamatan Bruno pada tahun 2026.
Dalam arahannya Koordinator BPP Bruno menegaskan, bahwa kerja sama dengan dapur MBG dapat menjadi landasan penguatan rantai pasok dan hilirisasi hasil pertanian. “Kita harus melihat ini sebagai peluang yang strategis. Petani membutuhkan kepastian pasar, dan dapur MBG memberikan harapan itu. Namun demikian tentu diperlukan kesiapan kelembagaan dan standar produksi yang harus kita benahi bersama,” jelas Duwi Hartoto.
PPL kemudian memaparkan kondisi lapangan dan kesiapan kelompok tani untuk menghadapi standar kualitas, konsistensi produksi, dan manajemen kelembagaan yang dibutuhkan dalam pola kemitraan. Sementara KTNA yang diwakili oleh Parimin menyampaikan dukungan penuh terhadap arah sinergi tersebut, termasuk peluang pengembangan komoditas unggulan di wilayah Kecamatan Bruno.
Rapat menghasilkan beberapa poin tindak lanjut sebagai bahan penyusunan Programa Penyuluhan 2026, antara lain:
- Penguatan kelembagaan Poktan dan Gapoktan,
- Pendampingan standar mutu budidaya dan pascapanen,
- Pemetaan komoditas prioritas yang selaras dengan kebutuhan dapur MBG,
- Peningkatan validasi data pertanian (LTT, LP2B, kelas kelompok), serta
- Rekomendasi penyesuaian alokasi pupuk subsidi untuk mendukung produktivitas.
Dengan melibatkan seluruh PPL dan KTNA, BPP Bruno menargetkan Programa Penyuluhan Tahun 2026 dapat tersusun lebih komprehensif, adaptif terhadap kebutuhan petani, serta mampu membuka peluang kemitraan yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat pertanian di Kecamatan Bruno.
_____________

Komentar
Posting Komentar