Terinspirasi Poktan Rukun Tani, Kajoran Kulon Bentuk KWT untuk Perkuat GAP Tembakau

 



Terinspirasi Poktan Rukun Tani, Kajoran Kulon Bentuk KWT untuk Perkuat GAP Tembakau

Oleh : Sutoyo
_______________

Bruno, Kamis 21 Agustus 2025 – Kisah kebangkitan Poktan Rukun Tani di Dukuh Kajoran Kulon benar-benar menjadi magnet semangat baru bagi warga. Setelah sempat mati suri selama beberapa tahun, kelompok tani ini bangkit kembali lewat reorganisasi pada akhir 2024. Memasuki tahun 2025, mereka langsung “ngegas” dengan menanam tembakau untuk pertama kalinya dalam program GAP Tembakau dan kini tengah bersiap menyongsong panen raya.

Kebangkitan ini tidak hanya menghidupkan semangat bapak-bapak petani, tetapi juga menggerakkan kaum perempuan. Terbukti pada hari Kamis (21/08/2025) digelar rapat pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT) dukuh Kajoran Kulon, Desa Gowong sebagai wadah resmi bagi ibu-ibu untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan pertanian desa.

Perjalanan semusim Poktan Rukun Tani sungguh mencuri perhatian berbagai pihak. Sejak awal musim tanam MT2 aktivitas anggotanya begitu padat. Lahan yang biasanya terbengkalai sehabis MT 1 kini kembali digarap dan ditanamani tembakau yang tumbuh dengan sangat baik. Kesibukan bapak-bapak tampak jelas di sawah, mulai dari olah lahan hingga perawatan tanaman.

Kini menjelang masa panen apresiasi datang bertubi-tubi  dari berbagai pihak, termasuk Distanbunprov Jawa Tengah, DKPP, BPP Bruno bahkan APTI  Purworejo. Hal ini membuktikan bahwa reorganisasi bukan sekadar formalitas, melainkan titik balik kebangkitan nyata bagi  kelompok tani Rukun Tani.

Sejak awal musim tanam tembakau, kaum perempuan di Kajoran Kulon juga telah ambil bagian penting. Mulai dari menanam bibit, menyulam, mendangir, pembubunan, menyiangi gulma, hingga miwil, semua dilakukan bersama dengan para bapak.

Namun keterlibatan itu selama ini masih sebatas membantu tanpa sebuah wadah yang terstruktur. Kehadiran KWT saat ini menjadi jawabannya  : perempuan tidak hanya mendukung, tetapi juga berperan strategis. KWT akan menjadi ruang bagi ibu-ibu untuk mengembangkan potensi baik dalam rangka mendukung GAP Tembakau, memanfaatkan lahan pekarangan, meningkatkan gizi keluarga, maupun mengelola usaha produktif rumah tangga.

“Kalau bapak-bapak bisa bangkit dari mati suri dan langsung berhasil menanam tembakau, maka kami para ibu juga tidak boleh ketinggalan. KWT ini wadah kami untuk bergerak bersama,” ungkap salah satu pengurus terpilih KWT Kajoran Kulon.

Rapat pembentukan KWT Mekartani dipandu langsung oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Gowong. Dengan sabar PPL menjelaskan mekanisme pembentukan kelompok sesuai aturan yang berlaku. Mulai dari jumlah anggota minimal, struktur kepengurusan, hingga manfaat legalitas kelompok dalam mengakses program pemerintah.

Antusiasme peserta terlihat begitu tinggi, para ibu dengan penuh semangat menyampaikan ide-ide untuk program ke depan, seperti penanaman sayuran kolektif, pemanfaatan pekarangan rumah, hingga rencana usaha bersama dalam pengolahan hasil pertanian.

Acara semakin bermakna dengan hadirnya Duwi Hartoto, S.ST, Koordinator BPP Bruno. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan selamat atas lahirnya KWT Mekartani. Ditegaskan bahwa keberadaan kelompok perempuan sangat penting untuk mendukung kemajuan pertanian di tingkat desa khususnya di pedukuhan Kajorankulon ini.

“Pembentukan KWT ini adalah langkah maju. Kami berharap ibu-ibu tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi juga motor penggerak dalam memperkuat pertanian keluarga. Mari bersama-sama kita wujudkan pertanian yang produktif, ramah lingkungan, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya penuh optimisme.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Muh Fathah sebagai Wakil Pemerintah Desa Gowong. Ia menekankan bahwa pemerintah desa siap mendukung penuh keberadaan KWT Mekartani. Dukungan tersebut tidak hanya berupa moral, tetapi juga administratif. Pemerintah desa segera menindaklanjuti proses pengusulan agar kelompok ini memperoleh SK Pengukuhan dari Kepala Desa Gowong.

“Segera setelah rapat ini, kami akan memproses pengajuan SK. Dengan legalitas yang jelas, KWT Mekartani akan lebih mudah mengakses program bantuan, pelatihan, maupun kerja sama dengan pihak luar. Semoga ini menjadi langkah awal menuju kesejahteraan keluarga di Kajoran Kulon,” tegasnya.

Dalam berita acara rapat disepakati bahwa nama kelompok baru ini adalah KWT Mekartani. Adapun susunan pengurus inti terdiri dari:

  • Ketua: Hj. Siti Hafidhoh

  • Sekretaris: Husniah

  • Bendahara: Haniatun

Dengan kepengurusan yang terbentuk ini KWT Mekartani kini resmi berdiri dan siap menjadi tonggak baru dalam pembangunan pertanian di Kajoran Kulon.

Rapat ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh dan sesepuh desa Ky. Muhammad Soleh. Suasana hangat penuh semangat cukup terasa menandai tekad kuat warga Kajorankulon untuk maju bersama.

Kehadiran KWT Mekartani melengkapi kebangkitan Poktan Rukun Tani. Kini sinergitas bapak-bapak dan ibu-ibu diyakini mampu memperkuat GAP Tembakau dan membangun kemandirian desa.

Panen raya tembakau yang sebentar lagi datang diharapkan bukan hanya menjadi hasil kerja keras semusim, tetapi juga simbol bangkitnya Kajoran Kulon menuju masa depan pertanian yang lebih mandiri, berdaya, dan sejahtera.

__________________


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magnet Kerinduan di Watuduwur: Sebuah Pertemuan Tak Terduga dengan Pak Dhani Harun

Ibu Ketua TP PKK Jateng borong produk KWT se Kecamatan Bruno

Keresahan yang Mencair di Aula B dan C: Petani Tembakau Akhirnya Bisa Tersenyum